Mataram - Gedung Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah
Mataram diresmikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
peresmian gedung megah berlantai 6 (enam) itu ditandai dengan
penandatanganan prasasti oleh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin, MA yang
disaksikan oleh Gubernur NTB, Ketua DPRD Kota Mataram, Ketua Majelis
Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. Chairil Anwar, Ketua Umum Pimpinan
Pusat Aisyiyah, Ketua PWM NTB Ir. H. Subhan, Rektor UM. Mataram Drs.
Mustamin H. Idris, Ketua BPH UM. Mataram KH. Drs. H. Abdul Muhiet El
Lefaky, MS dan Ketua Panitia Pembangunan Drs. H. Arsyad Gani, M.Pd.
Hadir pula dalam peresmian Gedung itu, Rektor UHAMKA dan Ketua STIKES
Aisiyah karena tanggal yang sama akan dilaksanakan Rapat Koordinasi
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di Mataram.
“Gedung ini sangat megah, apalagi pembangunan tidak meninggalkan
hutang, hal ini menunjukan kemajuan Universitas Muhammadiyah Mataram
yang jika difungsikan dengan baik maka akan menabah bobot untuk UM
Mataram, dibukanya gedung ini harus dibarengi dengan peningkatan
prestasi dan pembangunan amal usaha lainnya,” jelas Din di halaman
Gedung yang menghabiskan dana sebesar dua puluh empat milyar lebih,
Jum’at (17/4).
Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram dalam sambutannya menyampaikan
bahwa, saat ini UM Mataram telah meluluskan tujuh belas ribu wisudawan,
sementara mahasiswa yang aktif sekarang sebanyak delapan ribu orang.
“Dengan pembangunan gedung baru ini, maka UM Mataram memiliki delapan
gedung kuliah, pembangunaan gedung ini mulai peletakan batu pertama pada
2 Mei 2013, memakan waktu sekitar satu setengah tahun, terlambat dari
target satu tahun, karena terkendala dana, maka kami harus meminjam dana
dari bank,” ungkapnya.
Arsyad Gani, dalam laporannya menyampaikan bahwa kalau pembangunan ini
menggunakan standar pemerintah maka bisa menghabiskan dana sebesar Rp.
54 milyar, namun panitia dapat menghemat menjadi 24 Miliar. “Tidak semua
dana Rp. 24 milyar berasal dari UM Mataram, dana dari kampus sebesar 15
miliar, sisanya berasal dari sumbangan dari warga dan simpatisan
Muhammadiyah, disebutkan bahwa dana untuk perencanaan dan pengawasan
hampir 2 miliar tidak dikeluarkan anggarannya karena dilaksanakan oleh
Fakultas Tehnik UM Mataram,” lapornya. (Syafruddin Baso) (mac)